Media Transmisi Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless Network) ~ Seperti yang telah kita bahas sebelumna bahwa salah satu media penghubung yang paling banyak digunakan pada jaringan komputer saat ini adalah kabel. Jenis-Jenis kabel yang biasa digunakan tersebut yaitu Twisted Pair, Coaxial dan Serat Optik (Fibre Optic). Selain media transmisi jarngan komputer menggunakan Kabel atau Wired Network, ternyata media transmisi untuk jaringankomputer juga ada yang tanpa kabel atau Wireless Network.
Media transmisi tanpa kabel merupakan komunikasi data dalam jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transmisi, melainkan berupa gelombang elektromagnetik. Jaringan tanpa kabel ini memberikan keunggulan kepada pemakai untuk dapat mengakses setiap saat di mana pun berada.
Sedangkan kekurangannya adalah kemampuan transfer data lebih kecil dibandingkan dengan jaringan kabel. Pada media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data. Jika sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka yang dapat berupa:
Sedangkan kekurangannya adalah kemampuan transfer data lebih kecil dibandingkan dengan jaringan kabel. Pada media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data. Jika sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka yang dapat berupa:
1. Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang mikro terjemahan dari micro artinya kecil, wave artinya gelombang. Sehingga microwave berarti hubungan dengan menggunakan media transmisi radio gelombang pendek. Disebut pendek karena memang panjang gelombangnya hanya dalam satuan sentimeter saja. Transmisi gelombang mikro memiliki jangkauan yang pendek, sehingga jika digunakan dalam hubungan jarak jauh, diperlukan banyak stasiun repeater (pengulang).
Pada umumnya, repeater dibangun pada jarak 50 km sampai 70 km, yang berfungsi untuk menerima sinyal, memperkuatnya, dan kemudian memancarkan kembali dalam bentuk yang lebih kuat ke stasiun repeater berikutnya.
Pada umumnya, repeater dibangun pada jarak 50 km sampai 70 km, yang berfungsi untuk menerima sinyal, memperkuatnya, dan kemudian memancarkan kembali dalam bentuk yang lebih kuat ke stasiun repeater berikutnya.
2. Sistem Satelit
Sinyal yang dikirim stasiun gelombang mikro di bumi diterima oleh satelit yang berada di luar angkasa. Satelit berfungsi sebagai relay yang kemudian mengirimkan kembali ke stasiun gelombang mikro di belahan bumi lainnya.
![]() |
Jaringan Komputer Ilustrasi [Image by windakutubuku.blogdetik.com], |
Sistem telekomunikasi bergerak dengan sistem seluler digital, ada dua macam, yaitu GSM non-seluler yang memiliki cakupan daerah cukup luas dengan dilengkapi antena sebagai pemancar dan penguat sinyal serta GSM seluler yang dilengkapi sebuah sistem tower pengirim dan penerima yang disebut Base Transceiver Station (BTS).
4. Sinar Infra Merah
Sinar infra merah merupakan salah satu contoh media transmisi jarak dekat. Teknologi ini memiliki sifat line of sight, sehingga jika terhalang, maka aliran data dan informasi akan terhenti, serta mudah terinterferensi oleh sinar matahari. Teknologi sinar infra merah biasanya dipakai untuk komunikasi skala kecil, terutama untuk jaringan komputer lokal dalam satu ruang. Sinar ini banyak digunakan dalam penelitian untuk melakukan uji coba perangkat wireless. Contoh penerapan teknologi ini adalah remote control televisi.
5. Sistem Sinar Laser
Teknologi ini hampir sama dengan sinar infra merah, yaitu memiliki sifat line of sight. Teknologi ini mampu membawa data atau signal. Data yang dikirimkan melalui sinar laser ternyata jauh lebih besar daripada gelombang radio, microwave, dan peralatan elektrik lainnya. Teknologi ini digunakan untuk transmisi jarak jauh.
Daftar Pustaka : Teknologi Informasi dan Komunikasi/Adi Setyawan, Cecep Anwar Hadi Firdos Santosa.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.